Minggu, 23 Oktober 2011

jenis-jenis search engine..

Jenis-jenis Search Engine
Semua Search engine diciptakan dengan tujuan yang sama yakni untuk memudahkan menemukan informasi dari milyaran halaman web yang ada di internet. Namun berdasarkan cara kerja nya, secara garis besar ada 4 jenis search engine:

1. Crawler-Based Search engine
Seperti yang terlihat dari namanya, search engine jenis ini menggunakan robot atau crawler untuk mengumpulkan informasi dari jagat internet. Google dan Yahoo! memiliki robot yang bekerja terus tanpa mengenal lelah untuk mengumpulkan data-data dari seluruh penjuru dunia. Sebagai gambaran, saat ini Google menggunakan 4 robot yang masing-masing dapat melakukan penjelajahan sebanyak 100 halaman web/detik atau setara dengan 600Kb/detik ~ 72,180.17 GigaByte penambahan data setiap tahun nya.
2. Human-Powerd Web Directories
Berbeda dengan search engine yang menggunakan crawler atau robot untuk melakukan pengumpulan data, web direktori mengandalkan ketelitian manusia dalam melakukan seleksi dan pengelompokan website. Pengelompokan hasil pencarian juga tidak berdasarkan keyword, namun berdasarkan kategorisasi yang telah ditentukan dan juga berdasarkan urutan alfatebis. Beberapa contoh yang cukup populer adalah Open Directory Project (DMOZ), Yahoo directory, Google directory, LookSmart dan EuroSeek.
3. Hybrid-Search Engine
Tipe ini adalah search engine yang mengombinasi kan Crawler dan juga web direktori untuk menghasilkan hail pencarian yang relevan. Sebagai contoh misalkan ada sebuah website yang dikategorikan dalam web direktori sebagai perusahaan lokal penjual garmen di kota kudus, maka algoritma search engine hybrid tidak akan menampilkan website ini sebagai hasil pencarian penjual garmen di kota Chicago. Beberapa contoh search engine tipe ini adalah Google, ExactSeek, Lycos, dan Altavista.
4. Meta Search Engines
Search engine tipe ini pada dasarnya pengembangan dari berbagai search engine yang ada, karena mereka tidak melakukan pencarian dengan algoritma kompleks seperti tipe crawler atau hybrid. Tipe ini melakukan ekstraksi hasil pencarian dari berbagai search engine dan web direktori, kemudian melakukan pengelompokan data dan menampilkannya. Semakin sering sebuah halaman web ditampilkan pada berbagai search engine, maka halaman tersebut akan memiliki ranking yang tinggi di meta search engine. Contoh meta search engine adalah DogPile, WebCrawler, Excite, MetaCrawler, dan Ixquick.
Meski mayoritas proyek jasa SEO difokuskan pada Google, optimasi pada tipe earch engine lain juga dapat membantu meningkatkan jumlah pengunjung ke suatu website.

Jenis-Jenis Search engine yang sering digunakan.
Ada banyak sebenarnya, yang kita tidak ketahui. Percayalah.
Tapi yang popular, dan selalu kita guna setiap kali buat research dan cari gambar,maklumat dan sebagainya. Seperti dibawah ini :
1. Google. Merupakan pengguna terbesar didunia.
2. Yahoo. Merupakan pengguna terbanyak di malaysia. Google jatuh no2.
3. Msn.
4. Open Directory (DMOZ).
5. Altavista.
6.Alltheweb.
7. Baidu.
8. Looksmart
9. Live.
10. AOL.
11. Bing.
12. Metacrawler.
Sumber: http://realworldbusiness.com/indonesia/beberapa-jenis-search-engine/
http://zikrihusaini.com/jenis-jenis-search-engine-yang-popular/
5. Pengertian Database Online.
Database Online adalah kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.
Sumber: http://aurino.com/wordpress/?p=17

6. Pengertian Providers Online/Internet Service Provider
Providers Online/Internet Service Provider adalah perusahaan atau badan usaha yang menjual koneksi internet atau sejenisnya kepada pelanggan. ISP awalnya sangat identik dengan jaringan telepon, karena dulu ISP menjual koneksi atau access internet melalui jaringan telepon. Seperti salah satunya adalah telkomnet instant dari Telkom.
Sekarang, dengan perkembangan teknologi ISP itu berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless.
Sumber: http://hamzah01.wordpress.com/2009/04/14/pengertian-isp-internet-service-provider/
7. Pengertian Layanan Hosting
Layanan Hosting adalah Hosting atau biasa disebut sebagai web hosting adalah layanan penyewaan ruang simpan data (space) yang digunakan untuk menyimpan data - data website agar halaman website tersebut bisa diakses dari mana saja. Data web tersebut meliputi file - file html, php script, cgi script, css, image, database, dan file lain yang dibutuhkan untuk menampilkan halaman web.
Selain menyimpan file - file tersebut di atas, biasanya web hostng juga memberikan fasilitas e-mail. Silahkan baca artikel Fitur dan Fasilitas e-mail pada Web Hosting untuk artikel selengkapnya mengenai fasilitas tersebut. Sedangkan untuk fasilitas lain beserta batasan - batasannya, silahkan lihat paket - paket hosting kami :
• Personal Hosting
• Profesional Hosting
• Enterprise Hosting
Sumber: http://www.indorackhosting.com/kamus/pengertian-web-hosting.html

sekadar jokes!!!


ayam dan sapi lg curhat...

ayam : pi gw benci bnget sama manusia
sapi : mang knapa yam?

ayam : masa gua bru makan beras sedikit ja udah di usir ditendang!
padahal mereka hampir tiap hri makan telor dan daging gw.sebel,
benci,kesal marah bnget gwjadi'a ma mreka.
sapi :mang loe doang yg benci,gw mah lbh dri itu...
ayam :mang loe knp pi??
sapi :bayangin! loe tau kanampir tiap hari susu gw d'pencet2d'remas2 n
d'elus2tp ga pernah gw d'nikahin,
sakiyttttttttttt bathin gw yam,mang dia pikir gw jablay apa ??
:p :)

Jumat, 21 Oktober 2011

pembangunan thesaurus mata kuliah manajemen arsip

PEMBANGUNAN THESAURUS

- Archival institutes and workshops

UF Institutes and workshops
Archival workshop and institutes
Archival
BT Archives
Archivist

- Archival materials

SN Individual archival materials
UF Materials
Archival
BT Archives
RT Manuscripts
NT Appraisal of archival materials
Cataloging of archival materials
Information storage and retrival system

- Conservation and restoration

UF Archival material
Preservation Conservation
NT selection for preservation

- Digitization

SN Tranfering archival material to a digital format.
Works on preservation of digital materials are entered under digital
UF Digitalization of archival material
Digitization of archival materials

- Processing

USE Archive

- Reproduction

UF Archival materials
BT Copying


- Archival moving

UF Moving of Archive
Relocation of Archive

- Archival resources

SN Here are entered works on archival resources available for resources available for research in various fields.
BT Archive
Information resources
NT Architecture
Archival resources

- Archival surveys
SN For the latter, an additional aubject entry is made under the heading archives
UF Archive surveys
Archives survey
BT Surveys

- Archive buildings
UF Archive
BT Buildings

- Archive

SN Corporate bodies for collections of documents of historical records
Incluiding notes
UF Documents
Manuscript depositories
Manuscript repositories
BT Documentation
History source
Information services
Records
RT Cartularies
Charters
Diplomatics
Public records
NT Anthropological archives
Archival institutes and workshops
Archival materials
Archival resources
Art archives
Audio-visual archives
Broadcasting archives
Chruch archive
Court archive
Dance archive
Family archives
Film archive
Folklore archive
Genealogical libraries
Historical libraries
Jewish archive
Medical archives
Municipal archive
Museum archives
Newspaper archives
Personal archives
Scientific archives
Sound archive
Temple records and registers
Web archives

- Access control

SN Control under names of persons
BT Privacy
Right of
NT Restricted collections in archives

- Acquisition

UF Acquisitions
Archive acquisitions
NT Cooperative acquisition of archival materials

- Catalogs

UF Archives inventories

- Law and legislation

USE Archival moving

-

THESAURUS

Pengertian Thesaurus.
Berasal dari bahasa Yunani yaitu “ Thesauros yang artinya kekayaan, harta ataupun gudang tempat menyimpan harta benda atau kekayaan”. (Sri Rohyanti Z.: 2002: 1)
Menurut Hornby dikutip Sri Rohyanti Z. (2002: 1) : Thesaurus adalah kamus kata-kata dan ungkapan yang dikumpulkan menurut kesamaan artinya dan sinonimnya. Dalam dunia perpustakaan, dokumntasi dan informasi, thesaurus dapat diartikan menurut fungsi dan strukturnya.
Kamus Amerika Webster’s dikutip Sri Rohyanti Z. (2002: 1) mendefinisikan thesaurus sebagai suatu ‘buku yang berisi kata atau informasi mengenai bidang subyek tertentu atau suatu kelompok konsep, seperti kamus sinonim.
Tesaurus adalah alat untuk pengawasan kosa kata (vocabulary control). (E. John Leide: 2002: 1)
Paul Kleinbart dalam artikel “Prolegomenon to Intelegent Thesaurus Software” mengutip pengertian thesaurus dari (ISO 2788 [4]) dikutip Lalu Anwar (2000) : thesaurus dapat didefinisikan dalam dua pengertian yaitu menurut fungsi dan strukturnya.
1. Menurut fungsinya.
Thesaurus dalam daftar istilah untuk mengawasi kosa kata yang dipakai untuk menterjemahkan bahasa sehari-hari (bahasa alami) dari dokumen, pengindeks atau pemakai ke dalam bahasa sistem (bahasa dokumentasi, bahasa informasi).
2. Menurut strukturnya.
Thesaurus adalah daftar kata-kata yang dinamis dan terkendali yang berhubungan satu sama lain secara semantik, dan secara umum mencakup bidang ilmu pengetahuan tertentu.
Dalam buku “Guidelines for the Establisment and Develoment of Multilingualual Thesauri” dikutip Lalu Anwar (2000) pengertian thesaurus adalah sekelompok istilah yang dipilih dari bahasa sehari-hari, dan merupakan kosa kata dari bahasa indeks yang terkendali. Disusun sedemikian rupa sehingga hubungan formal antara istilah yang lebih luas (broader terms) dengan istilah yag khusus (narrower terms) dibuat dengan jelas.
Berdasarkan pengertian diatas, thesaurus merupakan himpunan kata-kata terkendali yang berhubungan satu sama lain secara semantik dan hierarkis, yang dapat dipergunakan untuk menterjemahkan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa indeks dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Thesaurus dipergunakan secara luas untuk mengendalikan kosa kata (vocabulary control) dalam sistem terkoordinasi, kemudian menggunakan sistem komputerisasi dan sistem “Pre –coordinate”.
Thesaurus berbeda dengan daftar tajuk suyek, kamus istilah dan klasifikasi hierarkhis. Perbedaannya dengan daftar tajuk subyek bahwa daftar tajuk subyek tidak secara implisit menyebutkan hubungan hierarkhis dari masing-masing subyek melainkan disusun hanya berdasarkan abjad. Dalam tajuk subyek untuk menunjukkan hubungan hierarkhis digunakan acuan “lihat juga”, yang dapat menunjukkan hubungan subyek yang lebih luas dengan subyek yang lebih khusus.
Contoh : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Lihat juga : ADMINISTRASI SEKOLAH.
Pada thesaurus, acuan yang digunakan lebih eksplisit lagi. Istilah-istilah yang terdaftar dinyatakan dengan jelas hubungan hierarkhisnya dengan menggunakan istilah lain.
Contoh : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
BT : ADMINISTRASI.
NT : ADMINISTRASI EKOLAH.
Secara lebih rinci perbedaan thesaurus dengan daftar tajuk subyek adalah sebagai berikut :
1. Istilah-istilah pada thesaurus yang berbentuk kata majemuk ditulis seperti apa adanya, sedangkan dalam tajuk subyek bisa dibalik.
2. Daftar tajuk subyek dalam penyajiannya terdiri atas satu bagian utama saja, yaitu susunan alpabetis. Sedangkan thesaurus paling tidak terdiri atas dua bagian yaitu bagain hierarkis dan alpabetis. Kadangkala ada bagian berkelas.
3. Daftar tajuk subyek kebanyakan dipergunakan pada katalogisasi konvensional, sedangkan thesaurus lebih tepat untuk sistem terotomasi. Karena itu istilah-istilah dalam thesaurus cenderung bersifat pasca–laras. Dikoordinasikan pada saat pencarian informasi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan pengoperasian BOOLEAN LOGIC (salah satu strategi sistem temu kembali informasi yang berbasis komputer).
Perbedaan thesaurus dengan kamus istilah, bahwa kamus istilah hanya memberikan definisi suatu istilah, sedangkan thesaurus memberikan difinisi dalam rangka menunjukkan hubungan suatu istilah dengan istilah yang lain.
Contoh : ADMISITRASI PERSONALIA
Gunakan : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN.
Perbedaan thesaurus dengan klasifikasi hierarkhis seperti DDC atau UDC yaitu sistem klasifikasi hierarkhis berusaha menggambarkan keseluruhan hubungan hierarkhis antara istilah yang terdapat dalam klasifikasi tersebut, sebaliknya thesaurus hanya menggambarkan istilah yang perlu-perlu saja.
C. Struktur Thesaurus.
Sebuah thesaurus biasanya paling sedikit terdiri dari dua bagian utama yaitu :
(1) Daftar deskriptor (rumusan) menurut abjad; dan
(2) Daftar istilah yang merupakan panduan suatu deskriptor.
 Istilah yang dipergunakan sebagai deskriptor untuk mengindeks dan menelusuri informasi, yaitu daftar istilah dalam bahasa indeks yang dikelompokkan secara alpabetis yang terdiri dari faset (kategori) yang mempunyai erat antara satu sama lain.
Contoh : PERPUSTAKAAN
: PERPUSTAKAAN NASIONAL.
: PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI.
: PERPUSTAKAAN SEKOLAH.
 Istilah-istilah yang merupakan panduan suatu deskriptor (lead in term) yang merupakan pintu masuk kosa kata yang dipakai sebagai deskriptor dan menunjuk hubungan hierarkhis dari masing-masing deskriptor.
D. Bagian Hierarkhis
Suatu thesaurus memuat sejumlah istilah mulai dari yang spesifik hingga istilah yang umum. Istilah yang satu merupakan bagian dari istilah lainnya yang mengandung makna yang lebih luas dan paling luas, namun masih termasuk dalam cakupan subyek thesaurus dimaksud. Menurut Simanjuntak (1986) dikutip Lalu Anwar (2000) hubungan yang berdasarkan kriteria “sempit – lebih luas – paling luas” ini disebut hubungan hierarkhis.
Menurut buku “Guidekine for the establishment and development monolingual thesauri (1981)” dikutip Lalu Anwar (2000) kedudukan suatu istilah dalam hierarkhis ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
1. Hubungan generik (genus-species) merupakan hubungan antar istilah dimana makna istilah yang satu merupakan species atau jenis dari makna istilah yang lain. Contoh : istilah “Banjir” ditempatkan satu tingkat lebih spesifik daripada istilah “Bencana alam”, karena istilah “Banjir” adalah jenis dari “Bencana alam”.
2. Hubungan partitif (Whole-part relationship) merupakan hubungan antar istilah dimana istilah yang satu mewakili istilah yang lain dalam makna.
Contoh : hubungan antara “rumah” dan “jendela”.
E. Bagian alfabetis.
Bagian ini merupakan perubahan bentuk bagian hirarkhis tadi disusun kembali secara alpabetis serta diperlihatkan hubungannya dengan istilah lain berdasarkan tingakat kesepesifikkan makna, misalnya :
1. Hubungan suatu istilah dengan istilah lain yang satu tingkat lebih luas maknanya dinyatakan dengan BT (Broader Term),
2. Hubungan suatu istilah dengan yang satu tingkat lebih sempit maknanya dinyatakan dengan NT (Narrower Term).
Pencantuman BT dan NT pada bagian alpabetis dilengkapi dengan pencantuman istilah lain yang mempunyai hubungan secara asosiatif dan dinyatakan dengan RT (Related Term).
Istilah-istilah yang dipergunakan untuk menyatakan hubungan hierarkhis dari masing-masing deskriptor serta penggunaannya, adalah sebagai berikut :
DALAM BAHASA INGGRIS
DALAM BAHASA INDONESIA
U = Use
UF = Use For
SN = Scope Note
BT = Broader Term
NT = Narrowar Term
RT = Related Term
G = Gunakan
GU = Gunakan Untuk
RL = Ruang Lingkup
IL = Istilah Luas
IK = Istilah Khusus
IB = Istlah Berhubungan
Keterangan :
 Istilah “Use/Gunakan (U/G)” digunakan dibelakang deskriptor yang tidak boleh dipakai dan menunjukkan harus menggunakan deskriptor lain.
 Contoh : ADMINISTRASI PERSONALIA
 G : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN.
 Istilah “Use For / Gunakan Untuk (UF/GU)” menyatakan hubungan sebaliknya. Ia mengikuti deskriptor yang harus dipergunakan dan deskriptor yang dilarang untuk digunakan tercantun sesudahnya.
 Contoh : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
 GU : ADMINISTRASI PERSONALIA
 Istilah “Scope Note/Ruang Lingkup (SN/RL)” menandakan diberikannya keterangan singkat untuk menggambarkan luasnya arti penerapan deskriptor itu.
 Contoh : ADMINUSTRASI PENDIDIKAN.
 RL : Berhubungan dengan sebagian atau seluruh sistem pendidikan.
 Istilah “Broader Term / Islilah Luas (BT/IL)” menunjukkan bahwa istilah yang mengikutinya mempunyai arti lebih luas.
 Contoh : ADMINISTRASI SEKOLAH
 IL : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
 Istilah “Narrower Term / Istilah Khusus (NT/IK)” menunjukkan bahwa istilah yang mengikutinya mempunyai arti lebih sempit.
 Contoh : PERPUSTAKAAN.
 IK : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI.
 Istilah “Related Term / Istilah Berhubungan (RT/IB)” menunjukkan pada satu istilah-istilah yang mempunyai arti serupa seperti penunjukan ”lihat juga” yang biasa terdapat dalam indeks. Istilah tersebut memperluas bidang penelusuran dan menunjukkan arah-arah baru.
F. Fungsi Thesaurus.
Thesaurus dapat berfungsi sebagai sistem untuk mengolah informasi dan sarana temu kembali informasi yang berbasis komputer. Sebagai sistem pengelolaan informasi, thesaurus dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mengolah dokumen seperti pembuatan indeks dan penentuan tajuk. Sebagai sarana temu kembali informasi, thesaurus terdiri dari komponen-komponen pokok yang dapat digunakan dalam sistem temu kembali informasi seperti struktur kosa kata kendali dan sistem acuan (misal ; Gunakan : ….., Gunakan Untuk : …… dsb.).
Dalam proses temu kembali informasi berbasis komputer, pemakai harus menyediakan pertanyaan (query) yang diperlukan dengan menggunakan kata kunci (keyword). Thesaurus menyediakan daftar kata-kata kunci yang disusun secra alpabetis dengan sinonim yang berdekatan dan sering dikembangkan untuk mencakup beberapa indikasi dari istilah yang luas (broader term) dan istilah khusus (narrower term). Dengan kata lain bahwa thesaurus dalam fungsinya sebagai sarana temu kembali informasi, bahwa kosa kata yang terdapat dalam thesaurus dapat dipergunakan sebagai kata kunci (key word) untuk membuat pertanyaan (query) dalam proses temu kembali informasi seperti dilakukan dalam pengoperasiaan Boolean Logic.
Seperti kegunaan atau fungsi sebuah kamus atau daftar kata-kata adalah memberikan definisi atau penjelasan arti tentang kata dan istilah tersebut, menurut Sri Rohyanti Z. (2002) maka thesaurus berguna untuk :
a. Membantu menentukan dan menemukan istilah yang diberi definisi tersebut.
b. Sangat berguna bagi orang yang bertanggungjawab terhadap indexing dan retrieving dalam bidang tertentu.
c. Mencapai standardisasi dan konsistensi dalam pengindeksan dokumen.
G. Tujuan Thesaurus.
Dalam Encyclopedia of Library and Information Science Vol. 30 (1970) dikutip Lalu Anwar (2000) diuraikan bahwa yang menjadi tujuan utama disusunnya thesaurus, antar lain adalah sebagi berikut :
1. Untuk memberikan gambaran tentang bidang ilmu pengetahuan tertentu, menunjukkan pengertian atau ide tentang konsep yang saling berhubungan, untuk membantu pengindeks atau peneliti dalam memahami struktur bidang ilmu pengetahuan tersebut.
2. Untuk menyediakan kosa kata yang standar untuk bidang subyek tertentu yang dipergunakan oleh para pengindeks sacara konsisten pada saat menyusun entri indeks dalam rangka penyimpanan dan atau dalam proses temu kembali informasi.
3. Untuk menyediakan sebuah sistem referensi antara istilah yang telah dipastikan hanya mempunyai satu bentuk sinonim yang digunakan untuk mengindeks sebuah dokumen.
4. Untuk menyediakan panduan bagi para pemakai sistem, sehingga mereka dapat memilih istilah yang benar untuk menelusur subyek tertentu.
5. Untuk menyediakan pengklasifikasian yang hierarkhis sehingga penelusur dapat memperluas atau mempersempit secara sistematis, jika pilihan pertama dalam penelusuran terlalu sedikit atau terlalu banyak petunjuk terhadap bahan yang tersedia.
H. Penutup.
Dengan menyimak uraian yang telah kami sampaikan diatas maka kita mengetahui banyak hal tentang thesaurus baik dari segi persamaan – perbedaan dengan sarana temu kembali informasi yang lain misalnya seperti katalog atau kamus. Juga mengetahui tujuan yang hendak di capai dengan mempelajari serta mempraktekkan dalam menjalankan aktifitas dalam dunia kepustakawanan di mana kita mengabdikan diri untuk membantu user dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
Berdasarkan uraian diatas pula maka dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi dari thesaurus ternyata tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan sarana temu kembali lain yang ada di lembaga-lembaga pusat dokumentasi dan informasi seperti di perpustakaan. Untuk itu perlu di upayakan agar ilmu yang berhubungan dengan penelusuran informasi ini dikembangkan dan disebarluaskan kepada segenap pustakawan agar mereka mengetahui, selanjutnya akan berfungsi dalam membantu pencari informasi menemukan informasi yang diperlukannya.
_* bdn *_
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Lalu. 2000. Thesaurus Sebagai Penunjang Sistem Temu Kembali Informasi. Media Pustakawan: Media Komunikasi Antar Pustakawan. Volume 7, Nomor 2, Juni 2000.
Leide, E. John. 2002. Pedoman Penyusunan Tesaurus.
Yogyakarta : Sunan Kalijaga Press
Zulaikha, Sri Rohyanti. 2002. Tesaurus. Dalam Materi Kuliah Analisis Subyek Program D-3 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Unpublished.

ada tugas semantic relation jugag nih gan :)

SEMANTIC RELATIONS
Tugas
Buatlah semantic relation istilah berdasarkan:
1. Genus/species
2. Class/Member
3. Hierarchical whole –part
4. Geographical whole/part

Jawaban
a) Mata kuliah : Praktik Pengklasifikasian

b) Daftar Istilah


INDEKS Pengatalogan
Buku Klasifikasi
Katalog Karya campuran
Bibliografi Pengarang
DDC Tabel pembantu
UDC Kelas utama
LC Subyek
Indeks relative Numerik
Indeks numeratif Katalog Induk
Bibliografi umum Katalog pengarang
Bibliografi Khusus Katalog subyek
Karya terjemahan Katalog penerbit
Karya saduran Buku fiksi
Karya hasil kerjasama Buku non fiksi
Karya badan korporasi Kelas utama
Daerah kolasi Judul
Deskripsi bibliografi Tahun
Daerah Impressum Penerbit
CALL number Halaman
Entri utama Volume
Deskripsi Indeks No panggil
Analisis subyek Abstrak
Entri tambahan Daftar isi
Daerah kepengarangan Kata pengantar
Pengarang tunggal Catatan
Pengaranf ganda ISBN
Editor Seri
Karya Terjemahan Edisi
Karya saduran Tajuk Subyek
Karya Hasil Kerjasama Pernyataan Ilustrasi
Karya Badan Korporasi Tinggi Buku
Tabel subdivisi standart Bagan
Tabel Wilayah Karya Umum
Tabel Bentuk Sastra Filsafat
Tabel Bentuk Bahasa Agama
Tabel mencari ras Ilmu social
Bahasa Ilmu murni
Ilmu terapan Seni
Kesusasteraan Geografi






SEMANTIC RELATIONS

No GENUS KELAS HIERARCHICAL WHOLE PART GEOGRAPHICAL WHOLE PART
1 Indeks Indeks relative Judul
Indeks numeratif Tahun
Penerbit
Halaman
Volume
2 Katalog Katalog induk Call number
Katalog pengarang Entri utama
Katalog subyek Daerah kepengarangan
Katalog penerbit Judul
Daerah impressum
Daerah kolasi
ISBN
Tracing
3 Bibliografi Bibliografi umum Tajuk entri utama
Bibliografi khusus Deskripsi bibliografi
Deskripsi Indeks
Call number
4 Pengatalogan Pengatalogan Deskriptif Halaman
Pengatalogan Subyek Judul

Deskripsi Bibliografi
Tajuk entri utama
Tajuk Entri Tambahan
Isi dokumen
Analisi Subyek
Tajuk subyek
No kelas
5 Buku Buku fiksi Abstrak
Daftar isi
Kata Pengantar
Pendahuluan
Isi
Rangkuman
Daftar pustaka
6 Klasifikasi DDC Subyek
LC Numerik
UDC
7 Karya campuran Karya terjemahan
Karya saduran
Karya hasil kerja sama
Karya badan korporasi
8 Pengarang Pengarang tunggal
Pengarang ganda
Editor
9 Deskripsi Bibliografi Daerah judul
Kepengarangan
Daerah edisi
Daerah impressum
Daerah kolasi
Seri

Catatan
ISBN
10 Daerah impressum Nama Penerbit
Kota terbit
Tahun Terbit
11 Daerah kolasi Jumlah halaman
Pernyataan Ilustrasi
Tinggi buku
Volume
12 DDC Indeks relatif
Tabel pembantu
Bagan
13 Kelas utama Karya Umum
Filsafat
Agama
Ilmu social
Bahasa
Ilmu Murni
Ilmu Terapan
Seni
Kesusateraan
Geografi
14 Tabel pembantu Tabel subdivisi satndart
Tabel Wilayah
Tabel Bentuk Bahasa
Tabel Mencari Ras/suku bangsa
Tabel yang berhungan dengan bahasa

ada tugas thesaurus jugag nii gan :) moga bermanfaat

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Pada tugas thesaurus kali ini membangun thesaurus dari mata kuliah yang dipilih, dan saya memilih mata kuliah praktek organisasi informasi pengklasifikasian, karena untuk membangun thesaurus dari mata kuliah praktek organisasi informasi pengklasifikasian ini lebih mudah karena istilah yang ada mengenai pengklasifikasian sangat banyak dan mudah di temui, sehingga untuk pembangunan thesaurusnya mudah. Selain lebih mudah ditemui istilah-istilah yang berkaitan dengan kearsipan, saya juga menyukai mata kuliah ini.

I.2. Deskripsi Mata Kuliah

Kegiatan yang berhubungan dengan praktek organisasi pengklasifikasian merupakan suatu kegiatan yang mencakup praktek menganalisis suatu subjek untuk koleksi buku dengan menggunakan sistem pengklasifikasian dewey decimal classification,Tabel pembantu subdivisi standar(table 1),Tabel wilayah (table 2),Tabel kesusasteraan(Tabel 3),Tabel Tata Bahasa dan linguistic (Tabel 4),Tabel kelompok ras,Etnik,dan bangsa(Tabel 5),Tabel Bahasa(tabel 6),Tabel Kelompok orang dan profesi(Tabel 7),Universal Decimal classification,Facet UDC,Subject Index UDC,Tabel utama UDC,Membangun notasi UDC,dan Library of congress Classification.
Tiga komponen penting dalam klasifikasi ini adalah bagan (schedules), indeks relatif dan tabel-tabel. Dalam penggunaan bagan dalam klasifikasi ini ada beberapa istilah penting yang perlu dipahami seperti summary, formerly also, class here, relocated to, centered heading, optional number, prefer, if prefered, see, add to, dan sebaginya.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mengorganisasikan bahan pustaka dengan sistem
tertentu sehingga mudah diketemukan dan dikembalikan pada tempat penyimpanan.
Adapun tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

(a) menghasilkan urutan yang berguna tujuan utama klasifikasi adalah menghasilkan urutan atau susunan bahan pustaka yang berguna bagi staf perpustakaan maupun bagi pemakai perpustakaan.
(b) penempatan yang tepat Bila bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan mudah diketemukan serta mudah dikembalikan oleh petugas ke tempat yang pasti sesuai dengan sistem klasifikasi yang digunakan.
(c) penyusunan mekanis Bahan pustaka baru mudah disisipkan di antara bahan pustaka yang sudah dimiliki. Demikian pula penarikan bahan pustaka (karena dipinjam) tidak akan mengganggu susunan bahan pustaka di jajaran.
SISTEM KLASIFIKASI
Ada beberapa sistem klasifikasi, diantaranya adalah:
1. Klasifikasi Artifisial
Sistem ini adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan ciri atau sifat-sifat
lainnya, misalnya pengelompokan menurut pengarang, atau berdasarkan ciri fisiknya,
misalnya ukuran, warna sampul, dan sebagainya.
2. Klasifikasi Utility
Pengelompokan bahan pustaka dibedakan berdasarkan kegunaan dan jenisnya.
Misal, buku bacaan anak dibedakan dengan bacaan dewasa. Buku pegangan siswa di
sekolah dibedakan dengan buku pegangan guru. Buku koleksi referens dibedakan dengan
koleksi sirkulasi (berdasar kegunaannya)
Pustakawan Perpustakaan UM, October 09 Page: 3
3. Klasifikasi Fundamental
Pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri subyek atau isi pokok persoalan
yang dibahas dalam suatu buku. Pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan sistem ini
mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya:
• bahan pustaka yang subyeknya sama atau hampir sama, letaknya berdekatan.
• Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menilai koleksi yang dimiliki
dengan melihat subyek mana yang lemah dan mana yang kuat.
• Menudahkan pemakai dalam menelusur informasi menurut subyeknya.
• Memudahkan pembuatan bibliografi menurut pokok masalah.
• Untuk membantu penyiangan atau weeding koleksi.
Klasifikasi fundamental banyak digunakan oleh perpustakaan besar maupun kecil.
Dalam sistem tersebut buku dikelompokkan berdasarkan subyek, sehingga memudahkan
pemakai dalam menelusur suatu informasi. Yang termasuk klasifikasi fundamental adalah
Klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification).
DDC merupakan sistem klasifikasi yang populer dan paling banyak pemakainya.
Klasifikasi ini dalam pengembangannya menggunakan sistem desimal angka arab sebagai
simbol notasinya.
1. Sejarah DDC
Klasifikasi Persepuluhan Dewey (disingkat DDC) karya Melvil Dewey. Nama
lengkapnya Melville Louis Kassuth Dewey (1851-1931).
Pada 1874 Dewey sebagai pustakawan di Amhers College, Massachuseetts, Tahun
1876 ia menerbitkan DDC edisi pertama dengan judul “A classification and subject index
for a library”. Terbit pertama kali hanya sebanyak 42 halaman yang berisi 12 halaman
pendahuluan, 12 halaman bagan dan 18 halaman indeks. Sejak edisi pertama diterbitkan,
DDC terus menerus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Banyak subyek-subyek
baru yang ditambahkan. Adakalanya notasi mengalami perluasan dan perubahan lokasi
karena perkembangan subyek tersebut. Kelestarian DDC sampai dapat mencapai umur
lebih seabad dan banyak pemakainya di dunia, disebabkan karena DDC secara berkala
ditinjau kembali dan diterbitkan edisi barunya. Lembaga yang mengawasi dan mendukung
penerbitan DDC ialah “The Lake Placed Education Foundation” dan “The Library of
Congress” di Amerika Serikat sarana komunikasi diterbitkan “Decimal Classification,
adition, notes, decisions” (disingkat DC)







BAB II
TEORI PEMBAHASAN

Pengertian Thesaurus
Thesaurus adalah alat control kosa kata. Memebmbing pencari menggunakan istilah yang dapat membantu utnuk meningkatkan kualitas perolehan data.
- Hubungan suatu istilah dengan istilah lain yang satu tingkat lebih luas maknanya dinyatakan dengan BT (Broader Term),
- Hubungan suatu istilah dengan yang satu tingkat lebih sempit maknanya dinyatakan dengan NT (Narrower Term).

Pencantuman BT dan NT pada bagian alpabetis dilengkapi dengan pencantuman istilah lain yang mempunyai hubungan secara asosiatif dan dinyatakan dengan RT (Related Term).
Istilah-istilah yang dipergunakan untuk menyatakan hubungan hierarkhis dari masing-masing deskriptor serta penggunaannya, adalah sebagai berikut :
U = Use
UF = Use For
SN = Scope Note
BT = Broader Term
NT = Narrowar Term
RT = Related Term
Keterangan :
- Istilah “Use (U)” digunakan dibelakang deskriptor yang tidak boleh dipakai dan menunjukkan harus menggunakan deskriptor lain.
 Contoh : ADMINISTRASI PERSONALIA
 U : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN.
- Istilah “Use For (UF)” menyatakan hubungan sebaliknya. Ia mengikuti deskriptor yang harus dipergunakan dan deskriptor yang dilarang untuk digunakan tercantun sesudahnya.
 Contoh : PENGELOLAAN KEPEGAWAIAN
 UF : ADMINISTRASI PERSONALIA
 Istilah “Scope Note (SN)” menandakan diberikannya keterangan singkat untuk menggambarkan luasnya arti penerapan deskriptor itu.
 Contoh : ADMINUSTRASI PENDIDIKAN.
 SN : Berhubungan dengan sebagian atau seluruh sistem pendidikan.
 Istilah “Broader Term (BT)” menunjukkan bahwa istilah yang mengikutinya mempunyai arti lebih luas.
 Contoh : ADMINISTRASI SEKOLAH
 BT : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
 Istilah “Narrower Term (NT)” menunjukkan bahwa istilah yang mengikutinya mempunyai arti lebih sempit.
 Contoh : PERPUSTAKAAN.
 NT : PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI.
 Istilah “Related Term (RT)” menunjukkan pada satu istilah-istilah yang mempunyai arti serupa seperti penunjukan ”lihat juga” yang biasa terdapat dalam indeks. Istilah tersebut memperluas bidang penelusuran dan menunjukkan arah-arah baru.























BAB III
PEMBANGUNAN THESAURUS

III.1 Istilah-istilah Praktek Organisasi Informasi Pengklasifikasian

-Subjek (filosofi)
BT : Filosofi

-Subjek (Filosofi) di Literatur
Akses Subjek di Katalog Online Perpustakaan
USE :Katalog Online Perpustakaan –Akses Subjek


Katalog Online Perpustakaan –Akses Subjek
UF: Akses Subjek di Katalog Online Perpustakaan

World wide web-Subjek Akses
UF: World wide web-Subjek Akses



Akses Subjek pada world wide web
USE :World wide web-Subjek Akses
Analis Subjek
USE : Analisis konten(komunikasi)
Pengindeksan
Katalog Subjek
Subjek dan Predikat (Grammar)
USE :Grammar,Comparative and General-Topic and comment
Subjek pengarang (Information Retrieval)
USE : Subject Headings
Subject Authority files (Information Retrieval)
USE:Subject Headings
Subject Authority records(Information Retrieval)
USE :Subject Heading

-Katalog subjek
UF : Subject Analysis
BT : Cataloging
Content analysis(communication)
Indexing
NT : Classification-Books
Online Library Catalogs-Subject access
Subject Heading
World Wide Web –Subject access
Rules
UF : Cataloging codes for subject cataloging
-Subject Catalogs
UF : Catalogs,Subject
BT : Library catalogs
-Use studies
BT : Library use Studies

Subject catalogs,classified
USE : Classified catalogs
Subject Dictionaries
USE : Encylopedias and Dictionaries
-Subject heading subdivisions
UF : Subdivisions of subject heading
Subheadings of subject heading
Subject Subdivisions
BT : Subject Headings
Subject Headings
UF : Controlled vocabularies
Heading,Subject
Indexing vocabularies
Subject Authorities
Subject Authority Files
Subject Authority Records
Subject Heading English
Thesauri
BT: Authority files
Subject Cataloging
NT: Exlusion list in automatic indexing
Form Headings
Subject heading subdivisions
Subject heading,Library of congress